Monday, February 20, 2017
1


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Manusia memang sejatinya tidak akan bisa lepas dari kehidupan sosial. Karena memang manusia itu merupakan makhluk sosial, makhluk yang memerlukan orang lain, berkomunikasi dengan sesama, bertukar pikiran, tolong-menolong dan lain sebagainya. Dalam pandangan Islam seseorang tidak akan dikatakan sempurna imannya sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.
Dalam hidup bermasyarakat perlu adanya kepedulian antara manusia satu dengan manusia lainnya. Rasulullah pun mengajak umatnya untuk peduli kepada sesama makhluk Allah, dan saling bergotong-royong untuk saling membantu. Dan meringankan penderitaan orang lain sangat dianjurkan untuk umat Rasulullah.
Banyak yang belum mengetahui pentingnya memahami isi kandungan hadist tentang kepedulian social ini, yang pada hakikatnya pandangan Islam yang demikian sudah benar, tetapi kenyataannya sekarang masih banyak orang yang kurang peduli terhadap permasalahan sosial ini sehingga tatanan sosial menjadi kurang seimbang yang mengakibatnkan banyak terjadi kekacauan seperti pencurian, perampokan, dan lain-lain. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai kepedulian sosial dalam perspektif hadits Rasulullah SAW.
B.      Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah mata pelajaran Al-Qur’an Hadist yang telah diberikan oleh guru pengampunya. Juga supaya kita dapat mengetahui pentinganya kepedulian sosial di kehidupan bermasyarakat. Dengan makalah kami berjudul “Kepedulian Sosial” ini, semoga kita bisa mengambil inti dan manfaatnya dari materi yang tertera di dalamnya, amin.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Memperhatikan kesulitan orang lain (BM : 1493)
عَنْ أَبْي هُرَيْرَةَ, ر. عز قَالَ رَسُلُوْلُ اللهِ ص.م: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَا مَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَ مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْاَ خِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانْ الْعَبْدُفِي عَوْنِ أَخِيْهِ
1.      Terjeman Hadits :
“abu hurairoh berkata : Rasulullah Swt bersabda barang siapa melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan didunia, niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan-kesusahan hari kiyamat. Dan barang siapa memberi kelonggaran kepada seorang yang susah, niscaya Allah akan memberi kelonggaran bagginya didunia dan akhirat, dan barang siapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah menutup aib didunia dan diakhirat. Dan Allah selamanya menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong saudaranya. HR Muslim

Dalam kitab Mu’jamul mufahras jilid 6 halaman 505 dengan kata kunci نفس hadis ini terdapat dalam :



1.      Abu dawud     ادب       hadis 60
2.      Tirmidzi           حدود     hadis 3, برّ   hadis 19 قران Hadis 10
3.      Ibnu Majah      مقد مة   Hadis 17
4.      Ahmad bin hambal  2, 202, 414, 500

B.     Penjelasan Hadist
Hadits diatas mengajarkan kepada kita untuk selalu memperhatikan sesame muslim dan memberikan pertolongan jika seseorang mendapat kesulitan.
1.      Melepaskan berbagai kesusahan oranng mukmin [1]
Melepaskan kesusahan orang lain sangat luas maknanya, bergantung pada kesusahan yang sedang diderita oleh saudaranya seiman tersebut. Jika saudaranya termasuk orang miskin, sedangkan Ia termasuk ornag yang berkecukupan atau kaya, ia harus berusaha menolongnya dengan cara memberikan pekerjaan atau memberikan bantuan sesuai kemampuannya
Orang muslim yang membantu meringankan atau melonggarkan kesusahan saudaranya seiman berarti telah menolong hamba Allah yang sangatdisukai olehnya dan Allah pun akan memberikan pertolongan-Nya serta menyalahkannya menyadari berbagai kesusahkan, bagi didunia dan Akhirat
2.      Melonggarkan kesusahan orang lain.
Ada kalanya sesuatu masalah sangat sulit untuk diatasi atau hanya dapat diselesaikan oleh orang yang bersangkutan. Terhadap masalah seperti itu seorang mukmin ikut melonggarkannya atau memberikan pandangan dan jalan keluar, meskipun iya sendiri tidak terlibat secara lanngsung. Bahkan dengna hanya mendengarkan keluhannya saja sudah cukup untuk mengurangi beban yang dihadapi olehnya.
Dengan demikian, melonggarkan kesusahan orang lain haruslah dengan kemampuan saja dan bergantung kepada kesusahan apa yang sedang dialami oleh saudaranya tersebut. Orang yang berusaha sekuat tenaga untuk melonggarkan penderitaan saudaranya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, ia akan mendapat pertolongan dari Allah yaitu : Allah akan melonggarkan berbagai kesusahannya bagi dunia maupun diakhirat.
3.      Menutupi aib seseorang mukmin serta menjaga orang lain dari berbuat dosa.Orang mukmin pun harus berusaha menutupi aib saudaranya, ia harus berusaha menjaga rahasia saudaranya apalagi jika ia tahu bahwa orang yang bersangkutan tidak akan senang kalau aib atau rahasianya diketahui orang lain. Namun demikian, jika aib tersebut berhubungan dengan kejahatan yang telah dilakukannya, ia tidak boleh menutupinya. Jika hal itu dilakuakan, berarti I a telah menolong orang lain dalam hal kejahatan sehingga orang tersebut terhindar dari hukuman.
4.      Allah SWt senantiasa menolong hambanya, selagi hamba menolong saudaranya
Pertolongan yang diberikan seorang mukmin kepada saudaranya, pada hakikatnya adalah menolong dirinya sendiri. Hal ini karena Allah pun akan menolongnya, baik didunia maupun diakhirat selama hambanya mau menolong saudaranya. Dengan kata lain, ia telah menyelamatkan dirinya sendiri dari berbagai kesusahan dunia dan akhirat[2]
Mereka yang suka menolong orang lain dijanjikan akan mendapat penggantinya sesuai perbuatannya baik didunia maupun diakhirat
Sebenarnya inti dari hadits diatas adalah agar umat islam memiliki kepedulian social atas saudara-saudaranya seiman. Dalam islam berlaku egois atau hanya mementingkan diri sendiri
Beberapa syariat islam, seperti zakat fitrah, antara lain dimaksudkan untuk memupuk jiwa kepedulian terhadap sesame mukmin yang berada dalam kemiskinan. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits :
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. زَكَا ةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَا ئِمِ مِنَ اللَغْوِ وَالرَ فَثِ وَطُعْمَةٌ لِلْمَسَا كِيْنِ.
Artinya : “Rasulullah SWt mewajibakn zakat fitrah sebagai pembersih untuk orang yang shaum dari ucapan dan perbuatan yang tidak baik dan sebagai jamuan bagi orang miskin, HR. Abu daud
      Orang yang memiliki kedudukan atau harta yang meelebihi orang lain, hendaknnya tidak menjadikannya sombong atau tunggi hati serta tidak mau menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongannya. Pada hakikatnya Allah menjadikan adanya perbedaan seeroanga dengan yang lainnya adalah untuk saling melengkapi, saling membantu, dan saling menolong 1 sama lain
      Dengan demikian pada hakikatnya hdup didunia adlah saling membantu dan mengisi. Orang kaya tidak akan menjadi kaya jika tidak ada orang-orang mskin. Semakin kaya seseorang ia semakin membutuhkan orang-orang miskin.
C.     Meringankan penderitaan dan beban orang lain (AN:23)
عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م : اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَا نَ فِي حَا جَةِ أَخِيْهِ كَا نَ اللهُ فِي حَا جَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَ هُ اللهُ اليَوْمَامَةِ.
Artinya :  Abdullah Ibn Umar r.a berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, seorang muslim adalah saudaranya muslim (yang lain), dia tidak menganiaya dan menyerahkan saudaranya. Barang siapa memenehi kebutuhan saudaranya Allah memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dara kesusahan-kesusahan dunia niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aib nya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selamanya menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong saudaranya.[3]

Dalam kitab Mu’jamul mufahras jilid 1 halaman 34 hadis ini terdapat dalam :
1.      Bukhori  مطا لم   hadis 4
2.      Muslim برّ Hadis 42
3.      Abu dawud ادب  hadis 48
4.      Tirmidzi حد ود  hadis 4, بر 18,سورة   تفيد hadis 9, 2
5.      Ahmad hambal 2(9,68), 5(24,71)

Penjelasan Hadist
Sebaiknya dalam membantu penderitaan oranglain, seorang muslim sebaiknya mengutamakan orang yang sedang kesusahan atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan kesusahan. Seperti maksud hadits diatas bahwa seorang yang melepaskan penderitaan oranglain itu akan dibalas dengan kebaikan yang sama yaitu dilepaskan penderitaannya dari api neraka. Maka utamakanlah memberi bantuan kepada sesama muslim dan lepaskanlah penderitaannya.
Bahwasannya kita sebagai seorang muslim yang baik, salah satu amalan yang paling utama adalah kita membantu meringankan beban penderitaan oranglain seperti memberi makanan jikalau dia lapar ataukah kita membantu mebayarkan hutangnya semampu kita. Seperti Sabda Rasulullah Saw :
 افضل الاعمال ان تدخل على اخيك المؤمن سرورا اوتقضى عنه د ينا اوتطعمه خبرا
Artinya : “Amal yang paling utama adalah bahwa engkau mengunjungi saudaramu orang mukmin dengan riang gembira atau engkau lunasi hutangnya atau engkau beri makan dia roti.”
Diriwayatkan oleh : Ibnu Abi Dunya dalam bab Fii Qadhail Hawaaij, dan Ibnu Lal dalam Makarimul Akhlaq, dan Al Baihaqi dalam As Syu’ab dari Abu hurairah r.a
Dalam hadits diatas, amalan-amalan yang ada di dalam hadits tersebut merupakan akhlaq terpuji, salah satunya adalah melunasi hutang atau memberi makanan roti yang dimaksud roti disini adalah makanan yang mengenyangkan, yang termasuk dalam hal meringankan beban penderitaan oranglain.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah : “Bertolong-tolonglah kamu atas dasar kebaikan dan taqwa…”(QS.Al-Maidah :2). Dan juga sabda dari Rasulullah yaitu bawasannya kita harus mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. “Orang mukmin itu saudara bagi orang mukmin lain, dia akan berusaha menuruti apa yang disukai saudaranya itu, dia bayarkan hutangnya kalau dia sanggup, dia beri makan kalau dia lapar.
Bukankah sudah jelas dari Firman Allah dan Sabda Rasulullah Saw. bahwa kita sebagai umat muslim harus saling tolong menoong dalam hal kebaikan. Jikalau semua umat muslim mau tolong menolong, Alangkah indahnya islamiyah dan masyarakat islam yang mengantarkan manusia seluruhnya dalam kebahagiaan, serta tatanan social yang semula tidak seimbang menjadi seimbang karena banyak orang yang sadar akan pentingnya peduli terhadap sesama muslim.[4]


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dengan demikian, jika melihat seseorang akan melakukan kejahatan atau dosa, setiap mikmin harus berusaha untuk mencegahnya dan menasehatinya. Jika orng tersebut sudah terlanjur melakukan perbuatan dosa, surhlah untuk bertaubat karena allah, maha pengampun dan maha penerima tauba. Tindakan itu termasuk pertolongan juga karena berusaha menyelmtkan seseorang dari azab Allah.


DAFTAR PUSTAKA
Safii Rahmad, al hadis (akidah, ahklak, sosial dan hukum), (Bandung:cv pustaka setia : 1997) hlm 253
Quraish Shihab, Lentera hati ; OP. Cit ; hlm 239
Safii Rahmad, al hadis (akidah, ahklak, sosial dan hukum), (Bandung:cv pustaka setia : 1997) hlm 260
Al Mundziri, Al Hafizh Zaki Al Din ‘Abd Al-‘Azhim.Ringkasan Shahih Muslim.Bandung: Mizan Pustaka,2008.



[1] Safii Rahmad, al hadis (akidah, ahklak, sosial dan hukum), (Bandung:cv pustaka setia : 1997) hlm 253
[2] Quraish Shihab, Lentera hati ; OP. Cit ; hlm 239
[3] Safii Rahmad, al hadis (akidah, ahklak, sosial dan hukum), (Bandung:cv pustaka setia : 1997) hlm 260

[4] Al Mundziri, Al Hafizh Zaki Al Din ‘Abd Al-‘Azhim.Ringkasan Shahih Muslim.Bandung: Mizan Pustaka,2008.

1 comments:

  1. Assalamualaikum wrb salam persaudaraan,perkenalkan saya Sri Wulandari asal jambi,maaf sebelumnya saya hanya mau berbagi pengalaman kepada saudara(i) yang sedang dalam masalah apapun,sebelumnya saya mau bercerita sedikit tentang masalah saya,dulu saya hanya penjual campuran yang bermodalkan hutang di Bank BRI,saya seorang janda dua anak penghasilan hanya bisa dipakai untuk makan anak saya putus sekolah dikarenakan tidk ada biaya,saya sempat stres dan putus asa menjalani hidup tapi tiap kali saya lihat anak saya,saya selalu semangat.saya tidak lupa berdoa dan minta petunjuk kepada yang maha kuasa,tampa sengaja saya buka internet dan tidak sengaja saya mendapat nomor tlpon Aki Sulaiman,awalnya saya Cuma iseng2 menghubungi Aki saya dikasi solusi tapi awalnya saya sangat ragu tapi saya coba jalani apa yang beliau katakan dengan bermodalkan bismillah saya ikut saran Aki Sulaiman saya di ritualkan dana gaib selama 3 malam ritual,setelah rituialnya selesai,subahanallah dana sebesar 2M ada di dalam rekening saya.alhamdulillah sekarang saya bersyukur hutang di Bank lunas dan saya punya toko elektronik yang bisa dibilang besar dan anak saya juga lanjut sekolah,sumpah demi Allah ini nyata tampa karangan apapun,bagi teman2 yang mau berhubungan dengan Aki Sulaiman silahkan hub 085216479327 insya Allah beliau akan berikan solusi apapun masalah anda mudah2han pengalaman saya bisa menginspirasi kalian semua,Assalamualaikum wrb.JIKA BERMINAT SILAHKAN HUB AKI SULAIMAN 085-216-479-327,TAMPA TUMBAL,TIDAK ADA RESIKO APAPUN(AMAN) .

    ReplyDelete